Sebenarnya malam ini agak males curat-coret di notebook. Tetapi kejadian
tadi dijalan ketika aku pulang dari kampus membuat aku berfikir keras, apa yang
salah di negeri ini?
Rakyatnya kah? Pemerintahnya? Tanahnya yang subur? Atau perairannya yang
terlalu luas?
Malam ini kembali aku melihat sebuah sisi dari kehidupan, aku adalah
orang yang sangat-sangat mencintai sebuah pertumbuhan, entah itu ekonomi, entah
itu sarana prasarana dan bahkan tumbuhan, atau makhluk kecil yang dipanggil
manusia.
Siapakah yang salah ketika anak kecil yang seharusnya tidur terlelap,
yang seharusnya minum susu, yang seharusnya dijaga dengan baik oleh pemerintah
karena itu asset Negara yang sangat berharga. Adam dan Hawa-kah yang salah?
Atau mungkin aku lah yang salah, karena malam ini aku tidak sengaja
melihat mereka?
Ketika mereka yang sebaya dengan keponakanku, tidur di emper toko,
ketika mereka yang sebaya dengan keponakanku yang satunya lagi, sibuk
mengumpulkan receh demi receh guna ditukar dengan sebungkus nasi, dan sepotong
tempe.
1.
Tanya pada
mereka kenalkah mereka dengan huruf ini ‘Q’?
2.
Tanyakan
pada mereka, sudahkah mereka mencoba blackforest?
3.
Lalu tanya
pada mereka tahukah mereka pada Mentri yang mengurus HAM di negeri ini?
Aku yakin hanya sedikit dari mereka yang tahu ketiganya, dan aku yakin
hanya pertanyaan yang ke satu-lah yang akan banyak mereka jawab. Karena mereka
tahu, mereka harus pintar, tanpa mereka perjuangkan dan tanpa mereka tahu bahwa
belajar adalah hak asasi bagi setiap manusia. Apa fungsi HAM apabila mereka
belajar di lampu merah? Dimana HAM ketika mereka hanya menyaksikan bahwa para
koruptor memiliki Hak untuk hidup layak di bui. Dan merekapun akan menyimpulkan
bahwa HAM hanya berlaku bagi mereka yang berduit. Yang memakai parfume,
bermobil, memiliki apartement mewah dan tentunya dekat dengan para pejabat HAM.
Mereka yang dekil, yang hidup di pinggir kali, yang berjuang di lampu
merah, yang lahir dari garis keturunan yang memang miskin, mereka bukanlah
konsumen HAM.
HAM tidak memasarkan produknya bagi mereka. Market share HAM adalah
kalangan menengah keatas. Inilah konsep pendistribusian HAM oleh para
pejabatnya, tentunya dengan cara pemasaran seperti ini akan meningkatkan profit
perusahaan. Kebutuhan biaya operasional akan terjamin dan mereka akan
mendapatkan bonus akhir tahun yang besar.
Dan bagi anda yang merasa diri anda sebagai pejuang HAM, silahkan
berpikir ulang hak asasi yang mana yang seharusnya anda perjuangkan?
Gaji yang seperti apa yang seharusnya anda pakai untuk memberi makan
anak istri anda?